Peningkatan Kualitas Produk pada Mesin Gravure Tipe GR-501 di PT. Dai Nippon Printing Indonesia

(Penerapan Metode Taguchi dan Rancangan Sistem Informasi Simulasi Taguchi)

Skripsi / Tugas Akhir Sistem Informasi Industri
Penulis: Telly A. Handoko
Program Ganda Sistem Informasi dan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara

Ringkasan

Dalam era industrialisasi yang terjadi saat ini, tingkat persaingan terasa begitu tinggi. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun jasa, namun juga meliputi seberapa tinggi tingkat kualitas produk atau jasa tersebut, kenyamanan, kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam pencapaiannya. Karakteristik lingkungan usaha yang cepat di segala bidang mengakibatkan persaingan ekonomi menjadi semakin ketat sehingga menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantipasi setiap perubahan yang terjadi dalam aktivitas ekonomi dan lebih memperhatikan usaha-usaha peningkatan kualitas produk yang dihasilkan, dengan biaya yang seminimal mungkin.

PT. DNP Indonesia merupakan percetakan di Indonesia dengan skala besar dan lingkup yang lengkap dengan pengalaman lebih dari 25 tahun. PT. DNP Indonesia didirikan pada tahun 1972, dan di Indonesia dikenal sebagai perusahaan yang memperkenalkan teknologi bahan kemasan fleksibel. Permasalahan yang dihadapi PT. DNP Indonesia adalah cacat produk pada kemasan yang dicetak oleh mesin cetak pada proses gravure. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas produk agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan dan perusahaan. Peningkatan kualitas produk dapat dilakukan dengan menentukan setting parameter proses yang optimal pada mesin cetak dengan metode Taguchi. Untuk mendukung penerapan metode tersebut maka dirancang Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Simulasi Taguchi.

Dengan adanya penulisan tugas akhir ini, maka perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam kualitas produk sehingga dapat dicari solusi penyelesaiannya dan dapat menekan total biaya mutu dengan memperkecil biaya kegagalan internal dan eksternal, yang berarti menghemat biaya produksi produk. Selain itu, dengan adanya perancangan sistem informasi diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan setting parameter yang optimal pada mesin cetak dan dapat membantu perusahaan dalam menurunkan tingkat cacat produk.