Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penerapan Preventive Maintenance Untuk Meningkatkan Reliability Mesin dan Minimasi Total Cost

(Studi pada PT. Metiska Farma)

Skripsi / Tugas Akhir Sistem Informasi Industri
Penulis: Vemmy
Program Ganda Sistem Informasi dan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara

Ringkasan

Perkembangan teknologi dewasa ini yang diiringi pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, memaksa para pelaku usaha dalam industri manufaktur untuk memproduksi berbagai macam produk dengan kualitas yang baik dan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Keadaan ini didorong oleh adanya persaingan dalam dunia industri, yaitu untuk mendapatkan pangsa pasar yang seluas-luasnya. Hal tersebut membutuhkan berbagai macam tindakan untuk mendapatkan solusi guna mendapatkan titik temu antara persediaan barang (supply) dengan permintaan konsumen (demand).

Salah satu solusi terbaik adalah melakukan otomasi proses produksi, yang berarti terdapat tindakan untuk menggantikan proses kerja tenaga manusia menjadi proses kerja dengan menggunakan berbagai macam mesin otomatis yang modern. Dengan adanya otomasi kegiatan produksi maka hasil produksi dapat tercapai dengan jumlah yang lebih banyak dalam waktu kerja yang relatif lebih singkat. Selain itu, dengan otomasi maka kualitas produk yang dihasilkan akan lebih terkontrol agar dicapai sesuai dengan standart yang ditetapkan. Hal ini disebabkan faktor kelalaian manusia yang dapat dihindari karena seluruh proses produksi dilakukan oleh mesin.

PT. Metiska Farma merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur di bidang farmasi. Saat ini PT. Metiska Farma sering mengalami masalah kerusakan mesin yaitu seringkali terjadi downtime pada mesin Supermixer YC-SMG 150M/C sehingga mengakibatkan kegiatan proses produksi terhambat dan menimbulkan biaya kehilangan produksi yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu diterapkan tindakan preventive maintenance yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, terutama untuk performa mesin-mesin produksi.

Hasil pengamatan terhadap data historis kerusakan mesin menunjukkan bahwa pola kerusakan komponen switch compressor mengikuti distribusi Weibull, sedangkan komponen fan belt mengikuti distribusi lognormal. Hasil perhitungan mean time to failure (MTTF) akan memberikan nilai kehandalan (reliability) untuk komponen switch compressor dan fan belt pada kondisi sekarang yang terjadi di perusahaan adalah sebesar 48% dan 42%. Melalui penerapan preventive maintenance, nilai kehandalan dapat ditingkatkan hingga 80% sesuai dengan keinginan perusahaan serta dapat memberikan biaya yang lebih rendah, yaitu dapat mencapai penghematan biaya (cost saving) sebesar 69.66% untuk komponen switch compressor dan 74.57% untuk komponen fan belt.

Suatu model sistem informasi dibutuhkan untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam menentukan interval preventive maintenance berdasarkan target kehandalan yang dirancang dalam suatu program simulasi dan dikaitkan dengan pencapaian dalam hal penghematan biaya yang terbesar. Perancangan ini menggunakan alat bantu perangkat lunak Database Microsoft Access dan pemrograman Visual Basic v.6.