Pengembangan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Sebagai Rancangan Pengendalian Mutu Bidang Manufaktur Didukung Rancangan Sistem Informasi FMEA

(Studi Kasus: Pencetakan Bushing 7x3 pada PT. Pro Tec Indonesia)

Tugas Akhir / Skripsi Sistem Informasi Industri
Penulis: Herdyan Widarmanto
Program Ganda Sistem Informasi dan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara

Ringkasan

Banyak hal berjalan dan berkembang dengan pesat pada masa ini sehingga terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan. Faktor sumber daya (manusia dan bahan baku), produksi, pelanggan, teknologi, dan distribusi merupakan contoh dari faktor-faktor penentu kesuksesan sebuah perusahaan. Kemampuan sebuah perusahaan dalam mengkombinasikan faktor-faktor tersebut dengan baik akan mempengaruhi pendapatan perusahaan tersebut. Perusahaan harus sanggup mengkombinasikan faktor-faktor tersebut dengan baik agar dapat memenangkan persaingan dan menguasai pasar. Suatu perusahaan harus selalu berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan lain untuk mendapatkan pelanggan dan ini berlaku dalam semua bidang. Pasar yang harus dikuasai oleh perusahaan pun akan selalu menuntut perusahaan untuk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dari segi mutu, harga, dan fungsi produk yang dijual. Sementara itu, teknologi yang ada terus berkembang dan membuat setiap produk mengalami proses pendewasaan dengan cepat sehingga akan membuat produk tersebut mengalami penurunan minat konsumen dengan cepat pula. Oleh sebab itu, suatu perusahaan harus selalu menciptakan inovasi agar produk yang mereka hasilkan dapat dimanufaktur dengan efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

Mutu merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam hal kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas membawa dampak positif bagi perusahaan, karena pelanggan merupakan salah satu komponen yang menentukan kemajuan perusahaan. Perusahaan manufaktur membutuhkan pengendalian mutu yang baik karena hal tsb berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Berkurangnya jumlah produk cacat akan dapat menekan biaya produksi. PT. Pro Tec Indonesia merupakan perusahaan press & dies yang bergerak di industri manufaktur khususnya dalam penyediaan produk stamping parts yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan elektronik. Sebagai penyedia komponen elektronik maka mutu dari produk yang dihasilkan PT. Pro Tec Indonesia harus dijaga ketat. Munculnya cacat dalam produk yang dihasilkan akan menjadi masalah penting dan membutuhkan penyelesaian yang baik. Adapun metode yang dapat digunakan untuk melakukan pencegahan terhadap terjadinya cacat pada produk dan melakukan perbaikan terhadap proses pengendalian mutu bidang manufaktur adalah dengan metode: (1) Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisa modus kegagalan dan akibat dari kegagalan tersebut agar dapat dilakukan perbaikan proses produksi bila ditemukan nilai kapabilitas proses berada di bawah nilai standar, dan (2) Statistical Process Control (SPC) untuk menghitung kapabilitas proses dari proses produksi.

Saat ini sistem pengendalian mutu yang diterapkan pada perusahaan adalah dengan menggunakan metode SPC. Penulis mengusulkan penggunaan metode FMEA untuk menganalisa permasalahan kapabilitas proses produksi perusahaan. FMEA dapat memudahkan tim pengendalian mutu (quality control) dalam mencari solusi permasalahan yang ada. Aplikasi FMEA dirancang dalam upaya mempermudah tim pengendalian mutu melakukan pembuatan laporan permasalahan dan perancangan laporan FMEA.